Foto kegiatan PPA Bina Kasih IO-741 (1)

Ini adalah beberapa slideshow foto kegiatan PPA Bina Kasih Kalasan.

Foto kegiatan PPA Bina Kasih IO-741 (2)

Ini adalah beberapa slideshow foto kegiatan PPA Bina Kasih Kalasan.

Foto kegiatan PPA Bina Kasih IO-741 (3)

Ini adalah beberapa slideshow foto kegiatan PPA Bina Kasih Kalasan.

Foto kegiatan PPA Bina Kasih IO-741 (4)

Ini adalah beberapa slideshow foto kegiatan PPA Bina Kasih Kalasan.

Foto kegiatan PPA Bina Kasih IO-741 (5)

Ini adalah beberapa slideshow foto kegiatan PPA Bina Kasih Kalasan.

Senin, 05 September 2011

Lobang Raksasa Tiba-tiba Muncul di Tengah Pemukiman



(Guatemala): Sebuah lubang raksasa seperti jurang maut ini terbentuk di tengah area penduduk Kota Guatemala. Lubang itu terbentuk pada Selasa (1/6/2010) waktu setempat, setelah badai tropis Agatha melewati daerah tersebut.

Awalnya pemerintah setempat menduga hujan deras telah membentuk lubang yang menelan gedung bertingkat tiga ini, namun kini mereka mengatakan akan melakukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan penyebabnya.

Lebih dari 100 orang dilaporkan tewas dalam badai. Itu tidak diketahui apakah ada yang tewas di gedung yang lenyap di dalam lubang.



sumber : berita2.com

Mamot Akan Dihidupkan Kembali


Para ilmuwan menargetkan untuk menghidupkan kembali hewan purba mamot yang punah sekitar 10.000 tahun lalu.


Sebuah tim peneliti akan mencoba untuk membangkitkan spesies mamot tersebut dengan menggunakan teknologi kloning setelah mendapatkan jaringan hewan purba tersebut musim panas ini dari bangkai mamot yang dijaga di laboratorium mamot Rusia. Teknik untuk mengekstrak DNA dari sel-sel beku sudah ditemukan.

"Persiapan untuk merealisasikan tujuan ini telah dilaksanakan," kata Prof. Akira Iritani, ketua tim peneliti tersebut dan seorang pensiunan profesor terhormat dari Universitas Kyoto.

Rencananya, inti-inti sel mamot akan dimasukkan ke dalam sebuah sel telur gajah di mana inti-inti selnya telah dikeluarkan untuk menciptakan embrio yang mengandung gen mamot.

Embrio tersebut kemudian akan dimasukkan ke dalam rahim gajah dengan harapan bahwa hewan tersebut akan melahirkan seekor bayi mamot.

Para peneliti dari Kinki University's Graduate School of Biology-Oriented Science and Technology memulai studi itu pada tahun 1997.

Dalam tiga kesempatan, tim tersebut mengambil kulit mamot dan jaringan otot yang digali dalam kondisi yang baik dari tanah yang secara permanen beku (permafrost) di Siberia.

Namun, kebanyakan inti-inti dalam sel dirusak oleh kristal-kristal es dan tidak dapat digunakan. Rencana untuk mengkloning mamot ditinggalkan.

Pada tahun 2008, Dr. Teruhiko Wakayama dari Kobe's Riken Center for Developmental Biology berhasil mengkloning seekor tikus dari sel-sel tikus tersebut yang telah dibekukan selama 16 tahun. Pencapaian tersebut merupakan yang pertama di dunia.

Berdasarkan teknik Wakayama, tim Iritani menemukan sebuah teknik untuk mengekstrak inti-inti sel telur, hanya 2 hingga 3 persen yang masih dalam kondisi baik, tanpa merusak mereka.

Musim semi lalu, tim tersebut mengundang Minoru Miyashita, seorang profesor dari Universitas Kinki yang pernah mengepalai Kebun Binatang Tennoji Osaka, untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut.

Miyashita meminta berbagai kebun binatang untuk mendonorkan sel-sel telur gajah jika gajah betina mereka mati.

Tim tersebut juga mengundang kepala laboratorium penelitian mamot Rusia dan dua peneliti gajah Afrika dari A.S. sebagai profesor tamu di universitas tersebut. Penelitian itu menjadi usaha gabungan antara Jepang, Rusia dan Amerika Serikat.

Apabila embrio kloning mamot bisa diciptakan, Miyashita dan para peneliti A.S., yang ahli dalam fertilisasi hewan dalam lingkungan buatan, akan mentransplantasikan embrio tersebut ke sebuah gajah Afrika.

Tim tersebut mengatakan jika semuanya berjalan sesuai rencana, seekor mamot akan dilahirkan dalam lima hingga enam tahun.

"Jika sebuah embrio kloning dapat diciptakan, kami perlu mendiskusikannya, sebelum mentransplantasikannya ke dalam rahim, bagaimana memelihara mamot tersebut dan apakah akan diperlihatkan ke publik," kata Iritani. "Setelah mamot itu dilahirkan, kami akan memeriksa ekologi dan gennya untuk mempelajari mengapa spesies tersebut punah dan faktor-faktor lainnya."

sumber :   sainspop.blogspot.com

PC 3D Tanpa Kacamata dari Fujitsu, Pertama di Dunia


Layanan TI raksasa Jepang Fujitsu, pada hari selasa memperkenalkan produk yang disebut sebagai komputer desktop pertama di dunia dengan tampilan yang memungkinkan para pengguna untuk melihat gambar-gambar 3D tanpa menggunakan kacamata khusus.

PC desktop Esprimo FH99/CM, yang masuk dalam daftar seri komputer FMV, liquid crystal display atau LCDnya dilapisi dengan papan atau panel konversi yang memungkinkan para pengguna untuk melihat gambar-gambar tiga dimensi pada layar.

Perusahaan tersebut rencananya akan meluncurkan PC 3D pada tanggal 25 Februari di Jepang, dan mempertimbangkan kemudian mengenai peluncuran di luar Jepang.

Fujitsu sudah meluncurkan komputer desktop 3D yang membutuhkan penggunaan kacamata khusus.

"Tanpa harus memakai kacamata, anda dapat menikmati menonton gambar-gambar 3D dengan teman-teman anda," tutur insinyur Fujitsu Toshiro Ohbitsu. "Anda dapat membagi kehebohan ini bersama keluarga." Demikian seperti yang dikutip dari Physorg (12/01/11).

Komputer tersebut memungkinkan para pengguna untuk merekam dan menonton televisi serta mengedit gambar-gambar.

Bulan lalu, Toshiba meluncurkan di Jepang sebuah produk yang disebut sebagai televisi pertama di dunia yang memperkenankan para penonton untuk melihat gambar-gambar 3D tanpa kacamata khusus, di tengah-tengah persaingan ketat pasar sebagai ketika teknologi tersebut mendapatkan momentum.

Banyak industri mengatakan bahwa permintaan televisi 3D tertahan karena ketidakmauan konsumen untuk memakai kacamata.

sumber :   sainspop.blogspot.com

Merekam Mimpi


Para ilmuwan berpikir bahwa merekam mimpi orang-orang merupakan sesuatu yang mungkin dilakukan dan berencana untuk melakukan hal tersebut kemudian mengartikannya, menurut laporan baru.

Mereka mengklaim telah mengembangkan suatu sistem yang memungkinkan mereka untuk merekam aktifitas otak tingkat tinggi.

Sebelumnya, satu-satunya cara untuk mengakses mimpi orang-orang, para psikolog menanyakan tentang mimpi tersebut setelah dialami oleh seseorang kemudian mencoba untuk mengartikan atau menginterpretasikannya.

Seperti yang dikutip dari Telegraph, Dr. Moran Cerf mengatakan: "Kami ingin membaca mimpi orang-orang."

Dia berharap bisa membandingkan ingatan orang tentang mimpinya dengan visualisiasi elektronik aktifitas otaknya.

Dia mengatakan: "Tak ada jawaban jelas mengapa manusia bermimpi dan salah satu dari pernyataan yang ingin kami jawab ialah kapan kita benar-benar menciptakan mimpi ini?" Sebagaimana yang dikutip dari BBC.

Ilmuwan tersebut meyakini bahwa penelitian terakhirnya menunjukkan bahwa neuron-neuron atau sel-sel otak tertentu seseorang terhubung dengan obyek-obyek atau konsep-konsep khusus.

Dia menemukan bahwa neuron tertentu bercahaya ketika seorang relawan memikirkan tentang aktris Marilyn Monroe yang terkenal seksi.

Jika sebuah basis data dibuat mengedintifikasikan berbagai neuron dengan konsep-konsep, obyek-obyek dan orang-orang, hal tersebut akan memungkinkan untuk "membaca pikiran subyek", menurut Dr. Cerf.

Namun, Dr. Roderick Oner yang merupakan seorang psikolog klinis dan ahli mimpi mengatakan bahwa visualisasi seperti ini akan terbatas ketika menginterpretasi "narasi mimpi kompleks".

Lagi pula untuk mendapatkan gambaran terinci mengenai neuron-neuron seseorang, para subyek harus mempunyai elektroda-elektroda yang ditanamkan jauh ke dalam otak dengan melakukan operasi pembedahan.

Para peneliti Nature menggunakan data dari pasien-pasien yang memiliki elektroda tertanam untuk memonitor dan merawat mereka yang menderita gangguan otak.

Namun Dr. Cerf
  mengatakan dia berharap bahwa hal tersebut bisa mungkin dilakukan pada tahap mendatang untuk memonitor orang-orang tanpa operasi pembedahan.

Dia mengatakan merupakan suatu hal yang "fantastis" untuk bisa membaca pikiran pasien-pasien koma yang tak bisa berkomunikasi.

Dia menambahkan: "Kita bisa berlayar dengan imajinasi kita dan berpikir tentang semua hal yang bisa kita lakukan jika kita memiliki akses ke otak seseorang dan memvisualisasikan pikiran mereka. Sebagai contoh, daripada repot-repot menulis surel, anda bisa hanya memikirkannya saja; atau aplikasi futuristik lainnya yaitu memikirkan suatu aliran informasi dan menuliskannya di depan mata anda."

sumber : sainspo.blogspot.com

Cahaya Bisa Menghasilkan Daya Angkat


Cahaya difungsikan untuk menghasilkan tenaga yang sama yang membuat pesawat udara terbang, seperti yang ditunjukkan oleh studi baru.

Dengan desain yang tepat, aliran seragam cahaya mendorong obyek-obyek yang sangat kecil seperti halnya sayap pesawat terbang menaikkan tubuh pesawat ke udara.

Para peneliti telah lama mengetahui bahwa memukul sebuah obyek dengan cahaya dapat mendorong obyek tersebut. Itulah pemikiran di balik layar surya, yang memanfaatkan radiasi untuk tenaga pendorong di luar angkasa. "Kemampuan cahaya untuk mendorong sesuatu sudah diketahui," tutur rekan peneliti Grover Swartzlander dari Institut Teknologi Rochester di New York, seperti yang dikutip Science News (05/12/10).

Trik baru cahaya lebih menarik dari sebuah dorongan biasa: Hal itu menciptakan tenaga yang lebih rumit yang disebut daya angkat, bukti ketika sebuah aliran pada satu arah menggerakkan sebuah obyek secara tegak lurus. Foil udara atau airfoil menghasilkan daya angkat; ketika mesin memutar baling-baling dan menggerakkan pesawat ke depan, sayap-sayapnya yang dimiringkan menyebabkan pesawat itu naik.

Foil cahaya tidak dimaksudkan untuk menjaga sebuah pesawat tetap berada di udara selama penerbangan dari satu bandara ke bandara lainnya. Namun kesatuan alat-alat yang sangat kecil tersebut boleh digunakan untuk mendayakan mesin-mesin mikro, mentransportasikan partikel-partikel yang sangat kecil atau bahkan membolehkan metode-metode sistem kemudi pada layar surya.

Daya angkat optik merupakan "ide yang sangat rapi", kata fisikawan Miles Padgett dari Universitas Glasgow di Skotlandia, namun terlau dini untuk mengatakan bagaimana efek tersebut boleh dimanfaatkan. "Mungkin berguna, mungkin tidak. Waktu yang akan membuktikan."

Cahaya tersebut dapat memiliki daya angkat yang tak terduga ini dimulai dari sebuah pertanyaan yang sangat sederhana, Swartzlander mengatakan, "Jika kita mempunyai sesuatu berbentuk sayap dan kita menyinarinya dengan cahaya, apa yang terjadi?" Eksperimen-eksperimen pemodelan menunjukkan kepada para peneliti bahwa sebuah defleksi asimetris cahaya akan menciptakan sebuah daya angkat yang sangat stabil. "Jadi kami pikir lebih baik melakukan satu eksperimen," kata Swartzlander

Para peneliti membuat batangan-batangan sangat kecil berbentuk mirip sayap pesawat terbang, di satu sisi pipih dan di sisi lainnya berliku. Ketika foil-foil udara berukuran mikron ini dibenamkan ke dalam air dan dipukul dengan 130 miliwatt cahaya dari dasar wadah, foil-foil tersebut mulai bergerak ke atas, seperti yang diduga. Namun batangan-batangan tersebut juga mulai bergerak ke samping, arah tegak lurus terhadap cahaya yang datang. Bola-bola simetris sangat kecil tidak menunjukkan efek daya angkat ini, seperti yang ditemukan tim tersebut.

Daya angkat optik berbeda dari daya angkat aerodinamis dengan sebuah foil udara. Sebuah pesawat udara terbang karena udara yang mengalir lebih lambat di bawah sayap-sayapnya menggunakan tekanan lebih besar daripada udara yang mengalir lebih cepat di atas. Namun pada foil cahaya,daya angkat diciptakan di dalam obyek-obyek tersebut ketika sorotan sinar melaluinya. Bentuk foil udara transparan terebut menyebabkan cahaya dibiaskan berbeda-beda tergantung pada tempat cahaya itu lewat, yang menyebabkan pembengkokan sesui momentum sorotan yang menghasilkan daya angkat.

Sudut-sudut daya angkat foil-foil cahaya ini sekitar 60 derajat, menurut temuan tim tersebut. "Kebanyakan benda-benda aerodinamis mengudara pada sudut-sudut yang sangat gradual, akan tetapi hal ini memiliki sudut daya angkat yang luar biasa dan sangat kuat," ujar Swartzlander. "Anda bisa bayangkan apa yang akan terjadi jika pesawat anda mengudara pada 60 derajat -- perut anda akan berada di kaki."

Ketika batangan-batangan itu terangkat, seharusnya tidak jatuh atau kehilangan daya angkat, seperti yang diprediksi. "Sebenarnya benda tersebut bisa menstabilkan diri sendiri," kata Padgett.

Swartzlander mengatakan bahwa dia berharap pada akhirnya bisa menguji foil-foil cahaya tersebut di udara juga, dan mencoba berbagai bentuk serta material dengan berbagai sifat pembiasan. Dalam studi tersebut para penelit menggunakan cahaya infra merah untuk menghasilkan daya angkat tersebut, tapi jenis cahaya lainnya juga bisa, kata Swartzlander. "Yang indah tentang hal ini ialah bahwa benda itu akan berfungsi selama anda memiliki cahaya."

Studi tersebut dipublikasikan di Nature Photonics tanggal 5 Desember.

Semoga hal ini bisa diteliti lebih lanjut dan dikembangkan untuk kebaikan

sumber :   sainspop.blogspot.com

Senin, 29 Agustus 2011

Mesir Kuno Telah Mengenal Gel Rambut


KOMPAS.com - Peradaban mesir kuno ternyata telah mengenal gel rambut, salah satu kunci hair styiling dari kehidupan modern saat ini. Hal ini ditemukan setelah arkeolog dari KNH Center for Biomedical Egyptology di University of Manchester Inggris, Natalie McCreesh dan rekannya meneliti mumi dari masa Mesir Kuno.

Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa gel rambut dipakai agar rambut tetap tertata, baik selama hidup maupun mati. McCreesh mengambil sampel 18 mumi. Mumi yang tertua berusia 3500 tahun, namun rata-rata diekskavasi dari kompleks pemakaman Dakhleh Oasis di Western Desert dan berasal dari masa Greco Roman, kira-kira 2300 tahun yang lalu.

Umur manusia yang dimumikan bervariasi dari 4-58 tahun. Sebagian manusia tersebut dimumikan secara artifisial sementara yang lain termumikan secara alami dengan pasir yang menguburnya.

Kesimpulan bahwa manusia Mesir Kuno telah memakai gel dibuat karena analisis dengan mikroskop elektron menunjukkan bahwa ada 9 rambut mumi yang dilapisi oleh substansi misterious mirip lemak. Setelah diteliti dengan kromatografi dan spektrometri massa, diketahui bahwa substansi itu mengandung asam lemak rantai panjang termasuk asam palmitat dan asam stearat. Hasil ini dipublikasikan di Journal of Arachaeological Science.

Analisis lebih lanjut menunjukkan bahwa substansi itu ditemukan di mumi yang diawetkan secara natural maupun artifisial. Substansi juga ditemukan baik pada mumi perempuan maupun laki-laki. Dalam analisis, peneliti tidak menemukan resin dan material pembalsaman di rambut, menunjukkan bahwa rambut dilindungi dan ditata terpisah. "Mungkin mereka tahu kalau rambut tak akan terdegradasi seperti bagian tubuh lain," kata McCreesh.

Menanggapi kesimpulan penelitian, John Taylor, kepala koleksi mumi di British Museum mengatakan bahwa ide bahwa manusia Mesir Kuno memakai gel rambut itu mungkin saja. "Rambut adalah simbol status," katanya.

Namun, sejauh ini, teks dari masa Mesir Kuno yang telah dianalisis tidak pernah menyebut adanya pemakaian gel rambut, walaupun pemakaian minyak wangi dan lotion di tubuh telah diketahui. Taylor mengungkapkan, "Kuncinya sekarang ada pada wig Mesir Kuno. Rambut kadang-kadang dilapisi dengan bees wax."

Menurut Taylor, wig itu telah ditemukan di makam Mesir Kuno sejak, diperkirakan sangat mahal dan hanya dipakai kalangan terbatas atau yang dihormati. "Sebagian besar mumi yang saya lihat menggunakan rambut asli," tambah Taylor seperti dikutip Nature, Jumat (19/8/2011).

Gel rambut yang dimaksud mungkin bees wax. McCreesh sendiri mengatakan bahwa ia tidak tahu apakah gel rambut yang dimaksud adalah bees wax atau bukan. Namun, ia mengatakan bahwa jika itu adalah bees wax, akan sangat sulit dibilas dibandingkan dengan lemak hewan. Untuk memastikannya, saat ini Creesh akan berencana menganalisa senyawa lebih lanjut serta mengetahui resep pembuatan gel rambut kuno ini.

Sejauh ini, penelitian menunjukkan bahwa dengan gel rambut yang dimaksud, orang Mesir Kuno bisa membuat beragam gaya, mulai pendek panjang, keriting ataupun lurus dan sebagainya. Sekali lemak dipakai, rambut dijamin takkan berubah gaya. Keriting akan tetap keriting. "Anda bisa membayangkan bagaimana mereka ketika hidup, menata rambut dan mengeritingnya," kata McCreesh.

Sumber : Kompas.com

Mars Dahulu Memiliki Samudra

KOMPAS.com — Alberto Fairen, pakar astrobiologi di SETI Institute NASA Ames Research Center, dan rekannya menemukan bahwa patahan kerak purba dataran rendah belahan utara Mars lebih minim grup mineral phyllosilicate dibandingkan dataran rendah belahan selatannya. Grup mineral phyllosilicate biasanya didapatkan di sedimen laut Bumi. Penemuan itu memacu ilmuwan untuk berteori bahwa bagian utara Mars dulu merupakan samudra.

"Analisis multidisiplin menjelaskan adanya samudra di Mars masa lalu. Jika ada samudra di Mars masa lalu, maka samudra itu adalah glasial dingin, seperti laut di kutub Bumi. Tepian samudra dibingkai oleh glasier dan samudra tertutupi es," jelas Fairen.

Memberi penjelasan lebih lanjut, keberadaan laut yang dingin dan glasier yang besar akan menghambat pembentukan dan deposit grup mineral phyllosilicate. Hal ini menjadi penjelasan mengapa bagian utara Mars memiliki kandungan grup mineral jenis tersebut lebih sedikit daripada bagian selatan.

Penemuan ini juga bisa menawarkan pandangan baru tentang kondisi Mars di masa lalu. Sebelumnya, ada dua teori tentang iklim Mars masa lalu. Pertama adalah iklim ingin dan kering dan kedua adalah hangat dan basah. Kondisi hangat dan basah menyiratkan bahwa Mars pernah mendapat curah hujan, punya danau, dan sebagainya. Dengan penemuan ini, kondisi Mars masa lalu mungkin bukan seperti yang diteorikan.

"Mars yang dingin dan basah mungkin akan menjadi solusi dari teka-teki yang bertahan selama puluhan tahun ini, dan keberadaan samudra di belahan utara Mars akan sangat pas dengan skenario ini," jelas Fairen seperti dikutip Space, Minggu (28/8/2011).

Untuk memantapkan pandangan ini, ilmuwan kini tengah mencari bukti tambahan bahwa iklim di Mars sesuai yang diteorikan. Mereka menganalisis fitur glasial pantai, mencari tanda-tanda keberadaan gunung es, dan mempersiapkan model geokimia temperatur rendah.

Sumber : Kompas.com

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More